aku seorang sanguinis dan dia seorang plegmatis
berbeda, tapi saling mengisi dan melengkapi
aku selalu berharap semoga aku bisa menjadi penyemangatnya,
karena dia sudah sukses menjadi penenangku...
aku orang yang terlalu banyak bicara,
sedangkan dia terlalu banyak mendengar ocehanku
rasanya seimbang saat melihat wajah kami berdua
aku hitam dia putih
aku mancung dia pesek
aku belok dia sipit
aku benci sayur dia pemakan sayur
setidaknya kalo kami berdua lagi makan mie ayam,
dia seneng karena dapet jatah sayur ekstra dari punyaku :)
aku selalu berkata bahwa aku mencintainya
tapi dia tak pernah sekalipun mengucapkan rasa sayangnya ke aku
tapi aku tau koq kalo dia sayang sama aku
aku ngerasa banget
aku yakin , dia mencintai aku dengan caranya sendiri
bukan dengan kata, tapi dengan rasa
walopun kita sering banget berantem
tapi justru itu yang bikin makin mantab
dia gak pernah nunjukkin perhatiannya di depanku
tapi aku sadar dia selalu perhatiin aku diem-diem
dia sering kasih aku bantal kalo aku ketiduran
dia selalu sisain rotinya buat aku
dia tau aku hobby banget buka fesbuk sama blog
dan dua hal itu adalah media yang paling dia hindari
awalnya aku mikir dia gak mau peduli karena aku suka sama dua hal itu
tapi ternyata nggak
dia punya caranya sendiri
dia tau aku gaptek
ga bisa make twitter dan plurk
dan ternyata disana dia mencurahkan segalanya
tentang apa yang dia rasa ke aku
dan aku gak pernah tau :'(
dia sayang sama aku
dia peduli sama aku
tapi aku yang terlalu pecemburu
aku yang terlalu membelenggu
dan hari ini waktu aku liat dia ngobrol sama mbak pemain volly yang dulu pernah sangat dekat dengannya
jujur rasanya sakiiit banget
apalagi pake acara cubit-cubitan segala
cemburu gak ketulungan !
tapi aku lebih milih diem
tetep tersenyum didepannya
sebisa mungkin nutupin kekecewaanku
eh ternyata Tuhan selalu punya rencana
melalui orang lain
ada seseorang yang menyebutkan nama Mas gondrong tepat saat aku sednag bersamanya
aku tau itu melukai hatinya
dan hal itu berjalan dengan sangat sukses
awalnya aku berpikir kami impas
setidaknya aku tak menyakitinya,
orang lain yang mewakiliku
namun tiba-tiba datang sebuah telepon
dari mas gimbal
dan hal itu sepertinya melukainya sekali lagi
aku sempat berpikir,
"biarkan dia merasakan panasnya api cemburu,
sama seperti yang kurasa tadi"
tapi rasanya gak adil
karena aku tau dia
dan hal itu pasti sangat menyakitinya
lagipula aku sering berkata "air tuba tak harus dibalas dengan racun serangga"
disaat dia diam tak peduli
aku menemukannya
sebuah jejaing sosial yang tak pernah kubuka
miliknya
dan isinya cerita tentangku
ternyata DIA PEDULI
dan dia SELALU peduli
hanya aku yang tak menyadarinya
maaaaaaaffff :'(
sebelum aku berfikir untuk mengalahkan mantan-mantanmu
harusnya aku berfikir untuk melawan ego dan pikiran burukku sendiri
have a good sleep dear my goal keeper
i love you and i always do :*