Sabtu, 31 Maret 2012

karena kita adalah saudara

saya terlahir sebagai anak pertama dari dua bersaudara. menjadi anak tunggal selama lima tahun membuat saya menjadi raja di rumah. apapun itu, harus untuk saya. bahkan disaat saya bermain dengan teman-teman sebaya, saya harus selalu jadi pemenang. namun di saat permainan usai, saya selalu pulang dalam keadaan sedih. bagaimana tidak, teman-teman sepermainan saya rata-rata berumur dua tahun diatas saya, dan mereka memiliki adik yang sebaya dengan saya. saat permainan usai, mereka pulang ke rumah masing-masing sambil menggandeng adiknya. sementara saya pulang sendirian, tanpa saudara. disaat itulah saya selalu menghadap ke arah foto ka'bah dan berdoa', "Ya Allah, putri mau adik..."

setiap hari saya berdo'a keras-keras dan meminta ibu untuk membelikan saya adik yang bisa diajak main. Alhamdulillah harapan saya terkabul, ibu bilang "Habis gini Putri punya adik yang bisa diajak main sama-sama". Alangkah senangnya saya membayangkan saya tak akan pulang ke rumah sendirian lagi. saya bisa mengajarkan adik saya beberapa permainan seperti kethek menek, benteng-bentengan, gobak sodor, engkle, dolip-dolipan, masak masakan, main boneka, dan permainan yang tak asing pada jaman saya sambil menggandeng tangan adik saya ketika pulang. saya akan jadi kakak yang baik!

26 Maret 1997, umur saya lima tahun kurang sehari saat ayah saya mengajak saya ke rumah sakit. "Adek sudah lahir lhoo, Putri jadi kakak sekarang," kata ayah saya. wah, betapa senangnya saya. tak sabar mengajaknya langsung pulang dan bermain dengan teman-teman lainnya. seperti apakah adik saya? apakah dia berambut panjang seperti mbak Pita, atau berambut pendek seperti mbak Erlin ? apakah dia pelari yang ulung atau penjaga benteng yang tangguh ? dan betapa terkejutnya saya saat yang terlihat hanyalah bayi mungil tak berdaya.

"Lhooo koq kecil ?" kata saya sedikit kecewa. "Putri maunya adek yang kaya' mbak Pita. yang sudah besar. yang bisa diajak main..." saya mulai merengek. terlihat wajah ayah dan ibu saya yang sedikit bingung memberi penjelasan bahwa bayi lahir itu tidak bisa langsung tumbuh besar. saya kecewa, pada akhirnya tetap saja saya akan pulang sendirian usai bermain.

adik saya tumbuh menjadi balita yang sangat lucu dan ceria. ia begitu mengidolakan saya. bahkan ia meniru semua gerak-gerik dan perkataan saya. hingga saat saya dan ibu mengunjungi saudara saya di Jakarta, kami terpaksa berpisah selama lima hari. ibu saya tak bisa tenang memikirkan si kecil. maklumlah jaman dulu belum ada handphone, tidak bisa se-instan sekarang. saya jadi agak sedikit kesal dengan adik saya. saat kami kembali dari Jakarta, ibu langsung memeluk si kecil. tapi adik menolak, "Mbaaak, siniiii..." kata adik menggandeng tangan saya. meminta saya menemaninya tidur hingga ia terlelap. "adek kangen lho sama mbak. dari kemaren tanya, 'mana mbak ?' " kata ayah saya. padahal yang kangen sama adek kan ibu, saya juga cemburu sama adek. tapi adek malah kangen sama saya. saya peluk adik saya hingga ia tertidur.

hidup adalah sebuah proses. begitupun saat saya masuk SD dan bertemu dengan orang-orang baru. saya mulai mengenal kata-kata umpatan. pernah saya menirukan umpatan kakak tingkat saya, dan  adik saya langsung menirukannya. ayah saya marah, saya langsung diceples sama ibu gara-gara berbicara kasar hingga adik menirukan. saya kesal dan marah sama adik, "Mbak gak mau main lagi sama adik ! udah, jangan ikut-ikut mbak lagi !" semenjak itu saya tak mau lagi mengajak adik bermain. saya lebih sering keluar dengan teman-teman. adik hanya ditemani boneka barbie nya. bermain sendiri dengan teman khayalannya. dan dia menyebut teman khayalannya itu Clara, seperti nama boneka Barbie nya. ia berkata bahwa kakaknya adalah Clara.

akhirnya saya mulai jenuh bermain. saya melihat adik saya berbicara sendiri dengan bonekanya. ada rasa rindu untuk bermain dan bercerita dengannya. hingga saya mendeatinya dan mengambil satu bonekanya, masuk dalam permainannya. dia senang sekali. "besok kita main lagi yaa, mbak" katanya polos. ibu saya tersenyum, "adik itu pasti menirukan tingkah polah kakak. jadi mbak harus ajari adik yang baik-baik aja, yaa. jangan ngomong kotor lagi".

pernah adik sakit. badannya panas sekali disertai batuk yang tak berhenti. adik saya jadi susah tidur dengan posisi berbaring. dia terus telungkup yang membuatnya makin sesak. ibu saya agak frustasi menghadapi adik yang tetap tak mau minum obat. hingga saya mendekatinya. "Adik sakit, ya ?" adik saya mengangguk lemah. saya pegang keningnya, "aduh aduh panas !" kata saya sambil berpura-pura kaget setelah emmegang keningnya yang panas. mengibas-ngibaskan tangan seolah saya habis memegang wajan yang baru dipakai menggoreng. adik saya tertawa untuk pertama kalinya. "lagi," katanya. "pegang lagi, mbak..." dan saya melakukannya lagi. perbuatan bodoh yang membuat adik saya tertawa. setelah puas tertawa saya berkata, "adek, minum obat yaa. biar mbak gak kepanasan lagi kalo pegag adek. biar bisa main lagi..."  adek mengangguk. saya memanggil ibu, tapi adik tidak mau. "maunya minum sama mbak. tapi mbak ikut minum obatnya juga!" waduh ! ganti saya yang kebingungan!

waktu saya kelas 6 SD, saya mulai disibukkan dengan les untuk persiapan UNAS. biasanya setiap sore habis mandi, saya selalu ikut mendandani rambut panjang adik saya. "ini rambutnya silviana, dek! " kata saya sambil menguncir rambutnya. Silviana adalah tokoh favoritnya di fil Complices al rescate. semenjak itu, adik gak mau didandani kalau bukan saya yang nguncir rambutnya. begitupun saat guru les saya datang, dia langsung mendekati guru saya, "Bu rambutku bagus yaaa. mbak nih yang nguncir!" dan saya malah mengusirnya karena menganggapnya mau caper sama guru les saya.

Proses kehidupan berlanjut. saya mulai masuk SMP. kebetulan SMP saya banyak anak gaul yang mulai puber. saya memulai proses pencarian jati diri. berusaha jadi anak gaul juga. saya mulai merengek ke ibu saya untuk membelikan saya handphone, tas volcom, sepatu converse, dan barang-barang branded lainnya. saya bahkan mulai membaca majalah GADIS dan menonton MTV, padahal saya tidak suka. hanya supaya saya terlihat gaul saja. teman-teman sering mampir ke rumah saya tiap pulang sekolah. dan tentu saja adik saya sering pengen ikut nimbrung. saya selalu mengusirnya, "apa sih, pengen tau urusan orang aja! anak kecil gak usah ikut-ikut deh!" dan adik saya pergi dengan wajah kecewa. tak mau kalah, adik juga mulai mengajak teman-temannya bermain di rumah. namun saya malah ngomel, "berisik! main diluar aja sana!" dan akhirnya saya jadi bertengkar sama adik saya. tiada hari tanpa bertengkar. "mbak jahat! monyet!",
"Eh kalo gua monyet berarti lu adiknya monyet ! sama aja lu juga monyet!"
"mbak jelek !"
"kamu item kaya' babi! ngookkk !"
"huwaaa, mamaaaa, mbak jahaaaattt! aku benci sama mbak!"
"aku lebih benci sama kamu! sana balik ke perutnya mama!"
 dan ibu saya langsung mengambil pisau dari dapur. "sana kalo mau berantem terus! tusuk aja sekalian!" baru setelah itu kami diam setelah puas saling jambak. hingga suatu hari saya menemukan buku harian adik saya. ada sebuah tulisan yang membuat saya menangis.
"Kenapa sih mbak koq jahat sama aku. mbak selalu ngejek aku di depan temen-temennya, padahal aku selalu banggain mbak di depan temen-temenku. mbak juga sering ngeje aku waktu aku lagi main sama temen-temenku. padahal aku pengen punya kakak kaya' kakaknya ulvi, yang bisa main sama adiknya, yang bisa baik sama temen-temennya adiknya. mbak jahat! kalo gini mendingan aku gak punya kakak!"

saya tersadar seketika. mengingat kapan terakhir kami akur bermain bersama. saya merasa sangat jahat. hanya karena ingin terlihat gaul, saya jadi menjauh dengan adik. tidak mau menemani adik hanya karena tidak ingin terlihat seperti anak kecil. berusaha menjadi dewasa dan gaul, padahal saya lebih suka membaca Bobo daripada GADIS. Adek, maafin mbak yaaa....

kini saya sudah kuliah semester 6. jauh dari rumah membuat saya sering merindu keluarga. ayah saya yang semakin tua, ibu saya yang tetap setia, dan adik saya yang semakin cantik saja. sekarang adik sudah kelas 9, persiapan menuju UNAS. waktu berjalan begitu cepat. untung saja saya masih bisa menikmati momen saat adik saya mengalami menstruasi untuk pertama kalinya. saat adik saya pertama kali mengenal cinta, bahkan saat cintanya tak dapat bersatu. kini kami tak lagi bertengkar seperti dulu saat masih kecil. malah saling melindungi. saat adik diomeli ibu, saat saya mengajarinya memasak, dan saat saat indah lainnya yang tak mampu diucapkan dengan kata. saya teringat apa kata ibu dulu, "adik itu pasti menirukan tingkah polah kakak. jadi mbak harus ajari adik yang baik-baik aja,". dan saya terenyuh saat adik berkata, "mbak kapan pulang? kangen. aku bosen disini terus. ayo masak-masak lagi..."

Ah, adikku sayang. tanpa sadar ternyata saya sudah menjadi panutan dari seorang adik. teruslah berproses adikku sayang. temukan jati dirimu yang sebenarnya. jadilah lebih baik dari hari kemarin.

saya selalu kesulitan untuk menentukan akhir dari sebuah cerita. namun dari kepingan kenangan diatas, saya bersyukur. pada akhirnya tak ada kata terlambat untuk menuntun adik saya. menjadi sosok kakak yang baik dan bisa dijadikan panutan. menemukan jati diri sebagai seorang kakak. kini adik saya tidak hanya satu, ada banyak adik saya yang juga butuh bimbingan. walaupun bukan saudara sedarah, tetapi mereka sudah saya anggap sebagai saudara. selamat datang adik-adik tingkatku. selamat berproses di kampus kita tercinta. teruslah berkarya.

 saya dan adik






Selasa, 27 Maret 2012

hari kelor sedunia

selamat tanggal 27 maret !

akhirnya tiba juga saya di penghujung kepala dua. sesuai janji, saya akan coba untuk tidak galau lagi, walaupun peringatan hari ini dimulai dengan sesuatu yang galau. hehehe.

seorang teman menanyakan pada saya, "kelor pengen kado apa?" dan dengan pasti saya menjawab, "ingin perdamaian dunia, terutama di Palestina!". Nahlo, adakah yang bisa mengabulkan permintaan saya, sobat ?

bahkan hari ini dimulai dengan unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM di berbagai penjuru Indonesia. para mahasiswa berontak memprotes kebijakan yang masih direncanakan. tapi apakah dengan berkoar-koar bisa tercipta solusi ? Hey mahasiswa agent of change, darimana bisa tercipta perubahan jika hanya tertumpah sumpah serapah tanpa tindakan ? talk less do more !


Haripun berlalu, tak sadar matahari sudah meninggi. banyak kiriman ucapan selamat dari para sahabat dan orang-orang tercinta. terimakasih untuk cintanya :)

ada yang special dari hari ini ? jawabannya tidak. entahlah, sudah lama saya tidak menyepesialkan hari kelahiran. toh semua orang juga tahu bahwa tahun takkan pernah terulang. itu tadi kata-kata dari si pembuat kopi cantik berjemari lentik, Mbak Prit. tapi, saya selalu menghargai orang-orang yang mengingatnya. sekali lagi, terimakasih banyak untuk cinta dan do'anya.

o iya, ada satu hal yang manis pagi ini. sulit mengungkapnya dengan kata, karena tak ada satupun kata yang dapat mengungkapkan arti sebuah ketulusan. terimakasih untuk kado dan do'anya. suatu saat pasti akan kubawa serta ke puncak. semoga kita semua selalu berbahagia




oiya , ada sedikit cerita dari foto diatas. waktu foto itu saya baru bangun tidur. belum sempat mandi, raup, apalagi sisiran. saya kan pecinta alam yang mencintai lingkungan, jadi saya turut mencegah global warming dengan cara mengurangi pemakaian air dan bahan kimia seperti sabun. lagipula ini kan hari kelor sedunia, jadi boleh donk saya ndak mandi ? hehehehe.

eh sampe lupa, terimakasih buat mas bro untuk tulisan indahnya. selamat hari masbro dan dija sedunia :D
dunia yang selebar senyum kelor

Senin, 26 Maret 2012

ternyata MANUSELA tidak seperti yang saya kira

jam sudah menunjukkan pukul 4:15 dan mata saya masih gak mau diajak kompromi. anehnya waktu saya mulai memegang handout protein yang bakal diujikan pagi ini, mata saya refleks menolak. langsung merem. tapi pas udah diajak merem, eh melek lagi. memang inilah penyakitnya mahasiswa belalang menjelang ujian -..-'a

hari ini tepat sehari menuju hari kelor sedunia. apa itu? ah, ini hanyalah satu hari yang diperingati atas berkurangnya masa hidup saya di dunia. orang biasa menyebutnya "ulang tahun". tapi seperti kata mbak prit, "semua tau tahun takkan pernah terulang". jadi saya katakan saja ini sehari dimana saya akan mengintrospeksi secara besar-besaran jalan hidup saya selama setahun terakhir. dan kesimpulannya, saya mendapatkan bahwa tahun ini adalah tahun tergalau dalam hidup saya.

saya sedikit terkekeh. Lor, lor, wes tuwek koq sek pancet galau. umur saya hampir berada di kepala 2 sekarang. sudah punya keponakan 5. masa' masih mau galau? ga jaman brai. tapi yaa ini kan proses hidup saya, jadi yaa saya nikmati saja masa-masa galau saya. mumpung masih kepala 1. kalo hari ini sudah berakhir, yaa saya harus menyesuaikan diri dengan kepala dua ini.

flashback ke beberapa bulan yang lalu waktu saya lagi galau-galaunya gara-gara perubahan status. kalo lagi sendirian bawaannya pengen termewek-mewek. obat antigalau memang hanya teman bicara. untunglah masih banyak cinta untuk saya. setidaknya masih ada teman bicara walaupun tidak sampai tua.

"setidaknya kita masih punya cerita 
sebatang rokok untuk berdua
segelas anggur untuk bersama"
(Tamasya - setidaknya)

Hingga pada suatu sore ditanggal 21, saat saya menikmati belaian angin di atas vespa tua kawan saya yang akhirnya mendamparkan saya di sebuah kedai gubug dalam acara "TRIBUTE TO MANUSELA". Saya kebagian jaga stand sumbangan sama si pembuat kopi cantik. disana ada banyak sekali jenis manusia. ada para Mapala, Scooterist, Fotografer, Musisi Indie, BMX, dan masih banyak lagi nama yang mungkin tidak saya sebutkan. ada sedikit rasa bangga berkumpul diantara orang-orang yang mau peduli sesama. walaupun tidak punya banyak harta, yang penting masih punya banyak cinta. hehehehehe.

malampun semakin menua. syukurlah ternyata banyak cinta yang terkumpul untuk para siswa di manusela. Rejeki orang memang gak bakal kemana. dan dari situ saya mendapatkan sebuah pelajaran tentang rasa syukur. Setidaknya saya masih punya cinta dan teman-teman yang juga mencintai saya, meskipun ada juga yang tidak suka. setidaknya saya masih mendapatkan apa yang saya butuhkan, walaupun terkadang itu bukan yang saya inginkan. setidaknya saya tau bahwa Tuhan sudah mengatur rencana terindah untuk hamba-Nya, termasuk saya dan para pecinta dari manusela. dan yang paling penting, akhirnya saya tau bahwa MANUSELA adalah nama sebuah daerah di maluku, dan bukan singkatan dari MANUsia SEtengah giLA. hehehehehe.

Satu hal lagi, saya selalu kesulitan untuk membuat penutup. intinya saya hanya ingin mengatakan bahwa harta itu tidak selalu dalam bentuk uang. rasa peduli juga merupakan harta yang berharga bukan?

selamat berbagi dan teruslah peduli :D

 

Minggu, 11 Maret 2012

antara kata hati dan logika

barusan saya teringat suatu masa, dimana saya pernah diramal oleh seorang kawan. percaya ramalan itu musyrik, kata guru agama saya dulu. tapi setelah dewasa, saya rasa pecaya ramalan itu fine-fine aja, selama masih bisa diterima dengan logis dan dijadikan motivasi. bukan malah ditelan mentah-mentah begitu saja.

"Lor, yang diserang ini hatimu. sisi kewanitaanmu," kata kawan saya itu kira-kira 8bulan yang lalu.
"maksudnya, mas?"
"kamu lagi diuji hatinya. sakit yang selama ini kamu rasakan itu karena kamu banyak pikiran," dia terdiam sejenak. namun tangannya tetap memijat pundakku. entah apakah dia benar bisa membaca isi hati seseorang hanya dengan sentuhan, seperti di film. "non, kalo kamu gak kuat, kamu berhenti dulu aja, jangan dipaksa nerusin."
saya diam saja, masih belum mengerti arah pembicaraannya mau dibawa kemana. yang jelas 8bulan yang lalu memang saya sedang terserang sindrom andilau alias antara dilema dan galau. katakanlah kata hati saya tidak sejalan dengan logika.
"oh, ndak non. kamu kuat! hanya saja kamu masih belum bisa menemukan cara mengatasinya."
 saya makin bengong. orang ini ngomong apa sih?

"non, kamu lagi galau, kan? saya nggak ngerti gimana pastinya masalah kamu. tapi kalo kamu berhasil melewati ini, kamu pasti bahagia."
oh, oke. saya mulai paham. ya, waktu itu saya memang sedang galau. saya jatuh cinta pada dua orang, dan dua-duanya sama-sama menawarkan cinta yang indah. saya bingung harus menuruti logika untuk menjalani kisah baru atau malah menuruti kata hati saya untuk memberi kesempatan kedua.
"setelah fase ini berlalu, kamu akan jadi wanita yang lebih dewasa. pokoknya hari-hari mu bakal indah !" dia berkata sambil terus memijat pundakku. "Tapi, hati-hati. jangan terlalu larut dengan kebahagiaanmu."
Lha iki, wong wes seneng denger berita baik koq ada kata "tapi". alamat ga baik iki...

"nanti, akan ada ujian yang lebih berat dari ini, non. kamu kan mengalami sakit hati yang jauuuuh lebih sakit lagi. pengkhianatan. dan kalau kamu bisa melewatinya sekali lagi, barulah semua akan benar-benar terasa indah. gak ada sakit lagi. karena gak ada rasa sakit yang lebih sakit dari kesakitan ini."

dan 8bulan telah berlalu. tepat seperti ramalannya, aku menuruti kata hatiku. aku bahagia, wajahku bahkan lebih merona. masih kuingat kawanku itu kaget saat melihatku, senang dengan perubahan auraku, katanya. walaupun ada juga beberapa orang yang sirik dengan kebahagiaanku.

hingga saat yang diramalkan tiba. inilah rasa sakit yang katanya maha dashyat itu. mungkin memang aku selalu terlihat tersenyum, tapi tak ada yang tau aku menangis dalam hati. dan menangis dalam hati itu jauh lebih pedih dibanding menangis sesenggukan. lalu, haruskah aku menuruti kata hatiku, melukai orang yang tak bersalah, dan jujur terhadap semuanya ? atau malah harus menuruti logika, membuat orang lain bahagia, tapi berbohong pada diri sendiri ????

lor lor, ending e koq mesti galau. lesoh deh ciiin -..-

sepucuk surat dari sutet inilah yang membuat saya jadi melek tengah malam, berkelahi dengan kata hati dan logika ...

Selasa, 06 Maret 2012

selamat ulang tahun, welut :)

namanya Astrine Faramaretri. sama cantiknya seperti orangnya, bukan ? lebih dari itu, hatinya juga cantik. merdu, seperti suaranya saat menyanyi dan gerak tarinya yang menyentuh hati


kelor, welut, sutet

maaf kawan, foto ini yang bisa aku tampilkan. karena aku sedang terpenjara kenangan, saat kamu maish belum berjilbab dulu. tentu saja, kamu makin cantik dengan jilbabmu. 


jadi galau nih kalo disuruh ngarang kata-kata buat welut. pokoknya welut de-bes lah.apalagi kalo soal nyanyi dan nari.  hehehehehe...

selamat ulang tahun, welut. aku ngutip kata-katanya mas bro lagi, nih..

"semoga selamanya terus berkarya, semoga selamanya tetap berdansa"


Jumat, 02 Maret 2012

i've got the moves like...... MY SELF !

Beberapa waktu yang lalu aku memang masih menangisi kepergianmu. Menangisi kisah yang terpaksa berlalu. Menangisi kenyataan yang ternyata tak seindah harapan. Rasanya aku terjatuh ke lubang yang sama. Merasa bodoh dan sangat tak berarti, tanpa ada satupun yang mengulurkan tangan untuk menyelamatkanku. Namun aku tau, seharusnya aku tak menunggu . aku harus bisa bangkit sendiri !

Seorang kawan berkata padaku, “ berhentilah mengisolasi dirimu sendiri, lor ! kamu berhak bahagia tanpa dia!”. Sambil menangis aku berkata, “dialah sumber kebahagiaanku…”. Kawanku terkekeh, mengejek. “bukankah dulu kamu yang mengatakan bahwa cinta itu menguatkan, bukan malah membuatmu menjadi pesakitan? Sadar, lor! Mulailah buka matamu! Mata hatimu, lor!”

Aku terhenyak sesaat. samar, aku melihatnya disana. Tidak, sosok itu bukan kamu yang selalu aku tunggu. Bukan. Dia lebih sederhana dan apa adanya, namun tidak semaunya. Rambutnya memang gondrong, tapi dia menguncirnya dengan rapi. Dan senyumannya, membuat siapapun yang melihat akan larut, ikut masuk kedalam kesederhanaannya.

Namun aku tak ingin memburu waktu. Aku bertanya sekali lagi padamu tentang rasa yang mungkin masih ada. Kali ini aku tak ingin mengulang kesalahan seperti 8 bulan yang lalu. kau tetap acuh tak menentu. Antara hati, ucapan, dan sikapmu tak ada yang sama. Hingga dia datang untuk yang kedua kalinya. Masih menunggu jawaban dari pertanyaan yang sama. Dan saat aku kembali melihatmu, saat itu pula aku ingin berkata, “Ku temukan penggantimu”

Selalu ada hadiah untuk orang2 yang bersabar, karena tanpa hujan dan matahari takkan ada pelangi :)

Thanks to the ex-man for the beautiful moments
Thanks to the ex-man for the lesson I learn….