Senin, 27 Agustus 2012

catatan sebelum perjalanan

kembali ke kota kecil ini. kembali menghadapi kegalaunku lagi. sumber galauku ada disana, di kota tempat pertama kali bertemu dan saling merajut cerita. yaaah, tak dapat dipungkiri, aku masih merindukannya. kebersamaan selama 30 bulan = 120 minggu = 900 hari = 21.600 jam = 129.600 menit = 77760000 detik. aku tau dia yang terbaik, lihatlah pada hitungan detik yang diawali dengan tiga kali angka tujuh. bukankah tujuh dipercaya sebagai angka keberuntungan ? dan lagi, jumlahkan saja angka 77760000 itu, maka kau akan mendapatkan angka 9. aku selalu percaya sembilan adalah angka keberuntunganku. dia pasti yang terbaik untukku. tapi hanya untuk 77760000 detik itu. selebihnya, angka akan terus bertambah. berubah. takkan lagi menjadi triple tujuh. tak lagi utuh. tak lagi berjumlah sembilan. tak lagi menyenangkan.

ada yang pernah mengatakan,

" Jika Matahari adalah Kebahagiaan dan Hujan adalah Penderitaan, Maka Kau Membutuhkan Keduanya Untuk Melihat Pelangi"

ada harga yang harus dibayar dalam semua pengalaman yang harus dibeli. perpisahan tak selamanya pahit, melupakan kenangan lah yang membuatnya sulit. kamu, penjaga gawangku, tetap yang terbaik. maka carilah seorang yang lebih baik daripadaku. yang bisa mengerti dirimu tanpa perlu kau beritahu. yang asli, bukan palsu. yang tidak suka jalan jalan, naik gunung, ataupun touring vespa. yang takkan membuatmu cemburu dan khawatir melulu. yang tidak cengeng dan tukang galau. dan semua sifat baik yang tak bisa kupenuhi untuk melengkapimu. terutama sifat yang tercetak tebal dan miring. aku tau kamu tak suka wanita seperti itu. wanita yang seperti aku.


tulisan ini, kutulis sebelum aku pergi. aku ingin berpamitan langsung, tapi aku tau hal itu malah membuatmu semakin membenciku. jadi, sempatkanlah untuk membacanya bila nanti aku tiada. aku ingin mengecup alam raya. aku janji akan kembali. masih tetap menyimpan cinta seperti sedia kala. percayalah, rasa sayangku takkan pernah habis, walaupun aku harus membaginya dengan cintaku pada aspal jalanan dan hutan rimba. maaf, aku tak bisa memilih antara dirimu atau alam raya dan vespa. semuanya aku suka. aku sayang kamu, masih seperti dulu. mungkin bertambah. dan kuharap selalu begitu.

dariku, bidadari bengalmu.

catatan sebelum pemberangkatan
Arjuno - Welirang



Jumat, 24 Agustus 2012

saat kebawelan ibu mulai menjadi simfoni yang merdu

Lebih dari 1 minggu aku bertahan bersama keluargaku di rumah. Sekilas tak ada yang berubah. Hanya perubahan kecil seperti adikku yang semakin cantik, nenekku yang semakin bawel, dan rambut ayah ibuku yang semakin beruban. Dan suara dengkur mereka yang semakin kencang. Ah ya, juga perut buncit, kolesterol, asam urat, dan tensi mereka yang semakin tinggi. Sedikit ? Sepertinya memang banyak yang berubah. Hehehe.

Awalnya aku merasa enggan bertahan lebih lama lagi. Mungkin gaya hidupku sudah terlalu berbeda bagi mereka. Dan entah kenapa perbedaan selalu menimbulkan perdebatan. Mentalku kembali diuji. Bagaimana caranya aku harus bisa menempatkan diri. Dan selalu ada hal yang dikorbankan. Hal itu adalah jam tidurku.

Bagiku, tidur adl sesuatu yang sakral. Tak boleh ada gangguan saat melaksanakannya. Mataku terpejam saat ayam jantan berbunyi. Tapi, disini, disebuah bangunan yang kusebut rumah, pukul 6 pagi sudah harus beraktivitas. Tak peduli pukul berapa aku mulai memejam mata.

Lebaran semakin menyebalkan kala kita harus saling berjabatan. Tak apa jika hanya satu dua, tapi jadi beda cerita jika berjabat dg puluhan tangan. Mencium punggung tangan satu persatu. Lama lama dahimu bisa jadi ngilu. Dan butuh 4 hari untuk menuntaskan itu semua.




Acara lebaran kali ini ditutup dengan wisata keluarga. Tradisi yang dilaksanakan tiap 2tahun sekali. Sungguh, awalnya kupikir sudah bukan waktunya anak2 seumurku berkumpul dengan orang tuanya. Lebih menyenangkan bermain dengan teman sebaya.

Tapi, saat aku lihat tawa lepas ibuku, disana tersirat rindu. Terkilas semua kenangan masa kecilku dulu, saat lebaran masih menjadi hal yang menyenangkan. Yaaah, inilah momen kebersamaan keluarga. Kelak, saat aku berumahtangga, aku pasti ingin berkumpul dengan anak anakku. Meskipun hanya setahun sekali. Berapapun tuanya umurku, aku tetap putri kecil ayah dan ibu. Satu hal itulah yg takkan pernah berubah.

Rasanya, aku mulai nyaman berada dirumah. Walaupun kebawelan ibu terkadang membuatku gila, tapi inilah bentuk cinta darinya. Bukankah cinta memang gila ? Tapi cinta orang tua pada anaknya akan selamanya menjadi hal yang waras.

Untuk bapak, ibu, dan adikku. Terimakasih untuk do'a dan cintanya.





#tulisan ini sudah di share duluan di fesbuk


Kamis, 09 Agustus 2012

seedikit kenangan tentang malam itu

sudah sepertiga malam. seperti biasa aku masih terjaga. belum waktunya aku memejamkan mata. malam masih terlalu indah untuk ku lewati gemerlapnya. dari jauh sana aku bisa menikmati kelip lampu kota. mataku berketip, menahan asap yang menyiksa mata. udara malam ini terlalu dingin untuk dinikmati tanpa hangatnya api dan kopi. mulutku mulai komat kamit. entah meraceaukan tentang apa. tapi jangan panik, aku tidak gila. hanya terluka.

kamu tadi ada disana. tepat disebelahku. duduk diam lalu berceloteh riang. kali ini gantian aku yang diam. lalu kamu mengambil ancang ancang untuk tidur didekatku. seperti anak kecil yang mencari kehangatan seorang ibu. kau terlelap sembari aku mengelus rambutmu. halus dan wangi. kupandang wajahmu di dalam remang apikecil. cantik. garis wajahmu lembut seperti perempuan. berbanding terbalik dengan postur ku yang lebih menyerupai laki laki.

pertemuan pertama menyisakan tanda tanya. pertemuan kedua  menyisakan rindu. 

kau terbangun dari tidurmu. lalu duduk, masih disampingku. kau tertawa, masih tetap indah sama seperti saat pertama bertemu. aku berharap pagi datang terlambat. biarlah malam berjalan agak lama. aku masih ingin menikmatimu dari sisiku. sisi yang mungkin kau pura pura tidak tau.

dan badai itu datang mengganggu. saat pertanyaan2 itu bertubi datang padaku. padamu. pada kita.

"acara seperti ini awalnya bikin cinlok. 2 tahun kemudian bisa bikin CLBK juga", celetukku iseng. semua sibuk ber koar.

"lhah, kalian sendiri gimana ? CLBK juga ?"

aku terdiam, pura pura tidur. kamu juga diam sambil menutupi wajah. apa kamu malu ? aku juga, tapi aku mau.

tiba tiba wajahmu mendekat, "kamu cinta aku gak ?"

pertanyaanmu singkat padat dan jelas. hanya ada dua pilihan jawaban. iya atau tidak. tapi entah kenapa sukar sekali mengucapkannya. ingin aku menjawab "iya", tapi yang keluar hanya suara tawa.

senda gurau semakin seru. kita terpojok, kau tau itu. kita saling menutupi kenyataan. sepertinya kita bisa jadi yang kompak dalam soal kebohongan. dan tawaku tadi hilang saat pojok keadaan itu rubuh dan langsung menganga sebuah jurang.

"guyon", jawabmu saat mereka bertanya apa pertanyaanmu tadi serius. kali ini tak ada lagi canda bagiku. bagaikan layang layang yang sudah tinggi terbang, lalu terputus talinya secara tiba tiba. limbung bingung gontai terbang tak tentu arah. satu hal yang aku sadari : aku hancur. lagi.


Sabtu, 04 Agustus 2012

apa sih ? gitu deeehhh

haii haiii haluuuuu,,,
sebelumnya kelor mau ngucapin selamat bersantap saur buat mas penjaga gawang yang asik makan didepanku, tanpa mau repot repot nawarin kelor makan. agak sadis memang, tapi biarin aja deh. setiap orang kan punya cara sendiri sendiri untuk menyembuhkan sakit hati. mungkin memang cara penjaga gawang ngelupain kelor yaitu dengan menganggap kelor gak ada. meskipun kelor megap megap minta bantuan didepannya.

yaaaahhh, being single means being independent. karna kalo kita single, kita kudu nglakuin smua2 sndiri. ga ada lagi sosok yang bakal bantuin kita . ada sih, tapi mungkin cuma sodara. bukan orang yang bikin kita ehm ehm deg deg seerrrr mak jlebb. hehehe. tapi tetep aja kelor berterimakasih, soalnya kelor jadi bisa mandiri, ngelakuin semuanya sendiri tanpa bantuan satupun. dan hasilnya, yesss i'm stronger now :D

kalo diliat liat, patah hati emang sakit. tapi ada dampak positifnya juga lhooo. seenggaknya semenjak kita putus, penjaga gawang jadi sangat rajin sholat. kelor juga nambah kesibukan yang akhirnya nambah temen buanyaaaakkk banget. tuh kan bener, kelor selalu yakin rencana Tuhan lbh indah dari rencana kelor. manusia cuma bisa berusaha dan berdo'a, pada akhirnya Tuhan lah yang menentukan semuanya :)

well, okeee.....
jomblo itu bukan akhir dari segalanya. malah ini adalah awal untuk memulai hidup baru. dan yang paling penting, carilah seseorang yang lbh baik dari orang sebelumnya. hehehehe.

selamat menikmati proses...