"Lor, aku mau tanya sesuatu, tapi harus kamu jawab dengan spontan."
"oke."
"makan baru mikir atau mikir baru makan ?"
"maksutnya ?"
"jawab langsung aja."
"makan baru mikir."
"ya ya ya, memang kamu tipe orang seperti itu. terlihat dari sikapmu."
"maksutmu, aku gak mikir panjang, gitu ?"
"gak gitu juga."
"terus kalo gak mikir panjang apa donk namanya? biasanya kan orang bakal mikir dulu apakah makanan ini basi atau nggak, baru mau makan. sedangkan aku asal makan aja, baru bisa mikir. berarti aku gak mikir panjang. gitu kan maksutmu ?"
"ya nggak gitu juga, lor. tanpa kamu harus mikir dulu, kamu pastinya sudah tau apakah makanan itu basi atau nggak. kan bisa terlihat dari bentuk, warna atau aromanya. tapi dengan jawabanmu yang seperti itu, terlihat kalo kamu orangnya seperti itu."
"seperti apa maksutnya ?"
"gini wes, aku kasih kamu satu pertanyaan lagi. seandainya kamu berjalan di suatu tempat. dan di depan kamu ada singa. apa yang akan kamu lakukan ? kamu hadapi singa itu, kamu lari kembali, atau kamu cari jalan lain ?"
"ya cari jalan lain, lah."
"pendapatmu logis, tapi kurang tepat. kalau seperti itu kamu cenderung bermain aman, tapi masalah kamu gak akan pernah selesai."
"maksutnya ?"
"ibaratnya singa itu adalah masalah yang menghalangi jalanmu. kalo kamu selalu mencari jalan lain, mungkin memang kamu akan tetap sampai pada tujuan. tapi, seandainya singa itu terus menghalangimu, sampai kapan kamu akan menghindar dan cari yang lain ? cobalah untuk menghadapi singa itu. kalo kamu gak berani untuk mencoba menghadapi, kamu gak bakal tau seperti apa singa itu sesungguhnya. mungkin aja singa itu jinak dan hanya membiarkan kamu lewat tanpa memakanmu. mungkin juga singa itu akan mencoba untuk menerkammu. tapi kalo kamu terus menghindar dan memilih jalan lain, kamu gak akan tau gimana caranya menghadapi singa itu dan selamanya akan dicekam rasa was was akan singa itu tadi."
*manggut manggut*
"masih berhubungan dengan pertanyaan yang tadi. bukankah kamu tipe orang yang makan dulu baru berpikir ? harusnya kamu bisa langsung sigap menghadapi singa. cobalah untuk lebih berani. jangan kelamaan mikir panjang kedepan dan akhirnya memilih jalan lain hanya karna takut terluka. sesungguhnya luka itu adalah proses agar kamu lebih kuat."
"tapi, kalo akhirnya malah mati diterkam singa gimana donk ?"
"itulah pikiran yang salah. sama saja kamu menyerah sebelum berperang ! gimana kamu bisa tau bakal mati kalo kamu gak berani mencoba menghadapi ? bukankah tadi aku bilang, siapa tau itu singa jinak yang hanya membiarkanmu lewat tanpa menerkammu. kalopun seandainya itu singa galak, kamu pasti sudah mempersiapkan persenjataanmu. sama seperti makan tadi. kamu pasti tau apakah makanan itu basi atau nggak hanya dengan melihat dan mencium baunya, tanpa perlu berpikir lagi. gak perlu mikir terlalu panjang ! tapi berpikirlah secara tepat !"
"nah, misalnya kita udah tau itu singa galak yang pernah berusaha menerkam kita, apakah masih perlu melewatinya jika ada jalan lain yang lebih aman ? bukankah jika kamu maksa menghadapinya malah terlihat seperti orang bodoh yang terjatuh di lubang yang sama ?"
"jika kamu pernah menghadapi singa itu sebelumnya, dan kamu terluka, seharusnya kamu lebih tau bagaimana cara untuk menghadapinya lagi tanpa harus terluka. iya kalo jalan lain yang tanpa singa itu benar benar lebih aman. kalo jalan itu malah membuatmu tidak bahagaia saat melewatinya ? apa gak sama saja kamu memaksakan dirimu untuk menjalani sesuatu yang kamu gak suka ? ingatlah apa tujuan awalmu. jangan terus cari opsi lain hanya untuk cari selamat."
*merenung sambil berusaha mencatat kata katanya"
"ingatlah, Lor. masalah itu untuk dihadapi. bukan terus dihindari atau malah lari. kamu pasti bisa !"
"hmmm, boleh aku tanya kenapa kamu tanya kaya' gitu ? bukankah kita baru pertama bertemu ?"
"ya memang. kamu menyenangkan. perlu dibudayakan. tapi kamu menyembunyikan sesuatu. masalah itu terpancar dai caramu tertawa. mungkin banyak orang yang tertipu dengan ceriamu. tapi aku tau tipe orang sepertimu. karena separuh aku, dirimu..."
GLODAKKKK !#nyebur selokan
#tibakno mas iki nggombal. hahahaha.
(untuk seorang sahabat yang berasal dari timur jauh, terimakasih)
ayo singa, saya pasti bisa hadapi kamu !