lagi lagi aku dibingungkan masalah AGAMA. mungkin posting kali ini agak sedikit SARA, tapi aku memang butuh pencerahan, agar tak lagi jadi domba yang tersesat. eitz, aku bukan domba. aku homo sapiens. anak cucu adam.
dulu, jaman aku masih SMA, ibu punya cara unik untuk membangunkanku. beliau suka menyetel TV kera keras dari jam lima pagi. dan selalu berhenti di INDOSIAR. tayangnnya MAMAH dan AA' "curhat doooonnnkkk". dari sana aku belajar sedikit tentang agam,a. tapi rata2 ibu2 yang curhat melulu tentang suaminya yang gak pengertian. dan selalu sambil nangis. aku suka, karena mamah selalu membela kaumnya. kaum wanita.
lepas SMA, aku mulai kuliah di luar kota. namanya juga mahasiswa, masih suka bertualang mencari jati diri. aku pecinta alam, penikmat seni, dan selalu jadi teman setia dunia malam. jam satu dini hari masih sore bagiku. sering juga jadi penjaga malam yang terus terjaga hingga pagi. mataku mulai menghitam kurang tidur. ibuku bilang aku salah jalan. tapi aku menikmatinya. masih ingin terus menggelutinya. hingga akhirnya aku jatuh cinta pada orang yang berbeda agama.
aku tau, aku jarang sholat. mungkin imanku tipis, tapi aku gak mau murtad. aku masih memegang teguh tulisan di KTPku, AGAMA : ISLAM. setidaknya aku gak mau pindah agama, apalagi cuma gara gara cinta. hahahha. dan untunglah
mantan pujaan hatiku selalu ngingetin untuk beribadah.
nah, cinta memang cukup sampai disan. terpisah agama. tapi aku jadi pengen mencari kebenaran, walaupun yang akhirnya aku dapatkan hanyalah pembenaran. contoh nih, udah jelas2 islam melarang wanita muslim untuk menikah dengan pria non-muslim. mamah dede pun pernah bilang,
"kalo wanita muslim menikahi pria non-muslim, maka hukumnya haram dan pernikahannya dianggap zina". tapi aku mencari pembenaran yang menyatakan,
"selama aku gak kafir, Tuhan pasti memaafkan dosaku, kan ? katanya Tuhan maha Pemaaf ? cinta dan agama kan sama sama suci, kenapa harus terpisah ?"
tapi dari situ aku mendapat pelajaran, karna cinta itu suci, maka janganlah kamu mencintai makhlukNya melebihi cintamu padaNya. Tuhan pasti kasih yang terbaik kok, nyantai ajalaaah. jadi yaa, aku percaya sama janji Tuhan kalo semua bakal indah pada waktunya.
aku mulai mencari agama. dengan catatan aku masih memegang teguh islam. aku hanya ingin mempelajari, bukan menganut. bermula dari agama pujaan hatiku dulu. aku ikut dia beribadah. mendengarkan ceramah. lalu bernyanyi. isinya yaaaahh hampir sama kaya' khotbah jum'at. BOSAN. tapi aku suka menyanyi, walaupun aku tidak hafal liriknya. hahahaha. dan lagi, makanannya enak enak. aku mengambil semua makanan yang tidak berhubungan dengan babi. untunglah disana mereka tidak menyediakan babi. hehehehe.
lalu aku mencoba ke klenteng. sungguh rumit dan membingungkan. mereka punya terlalu banyak dewa. belum lagi asap dari
hio nya. wangi memang, tapi bagaimana mereka bisa khusyu' berdo'a saat asap
hio mulai menyumbat indera penciuman ? yang ada malah pusing di kepala. jadi, aku rasa aku tidak cocok dengan agama ini. dan jujur saja, aku takut dengan patung dewa yang mukanya merah. hhihihihi.
lalu aku coba mempelajari agama budha. rasanya otakku mau pecah kala membaca filosofinya. beraaatttt, sungguh.
kosong adalah berisi, berisi adalah kosong. sampai saat inipun aku tak bisa mengerti makna yang sering diucapkan biksu Tong di film kera sakti. tapi aku rasa Budha agama yang bagus. mereka mengajarkan untuk berderma.
dan Hindu. aku belum menemukan Pura di daerah jember dan sekitarnya. padahal ada lho. tapi seorang kawanku dari Bali mengajarkanku cara beribadah. dengan bunga dan do'a-do'a. jujur saja, aku suka melihat gadis Bali yang beribadah. cantik dan eksotik. tapi aku heran, mengapa mereka menyembah Tiga dan aku hanya punya satu ? mengapa harus ada dewa yang bertugas untuk menghancurkan ? kenapa tidak didamaikan saja semuanya ?
aku tidak mau bertanya pada ibuku tentang islam, padahal ibuku mulai rajin mengaji tafsir. pernah aku menyampaikan pendapatku,
"bu, semua agama itu pada dasarnya baik. gak ada yang ngajarin kejelekan. jadi gak amsalah donk kalo aku ngucapin selamat natal ? toh itu cuma toleransi ?"
dan ibuku langsung ketakutan,
"murtad kamu, nak ! sesat !"
wooowoooowooooo... sabar duluuuu....
aku masih membaca syahadat, walupun terkadang aku menyapa
"syalom" atau
"oom swastiastuuu". aku kan bilang, aku hanya mencari agama yang mampu membuatku damai.
"cobalah pelajari islam lebih lanjut. islam itu indah, lor." kata kakakku. dia dulu pernah berkubang pada dunia jalanan yang serba hitam, dan syukurlah sekarang dia sudah mentas, walaupun tetap anti-kemapanan. tapi tenag, dia tidak anti kemakmuran.
"aku takut, mas," kataku.
"islam mengajarkan tentang perbedaan gender. wanita memang makhluk yang diagungkan. dan aku bangga menjadi wanita. tapi yaa gitu, kalo aku belajar islam, aku akan tau bahwa aku banyak dosa. aku harus menutup aurat dan berkerudung. aku akan dilarang bersentuhan dengan laki laki yang bukan mukhrim. lalu aku harus menjaga sikap dan pandanganku. kerudung bagiku sesuatu yang berat, mas. bukan hanya penutup kepala. aku takut kerudung akan merenggut kebebasanku daalm sosial. aku takut tak bisa lagi bercanda seperti ini krena kata 'bukan mukhrim'.
belum lagi orang2 yang nantinya berkata, 'kerudungan tapi tingkahe petakilan'.
aku belum siap, mas..."
masku terkekeh.
"menurutmu agama itu kaku sekali, ya ? islam tidak hanya sebatas kerudung, lor. cobalah saja perdalam sendiri."
lalu aku menguap dan tidur. pusing. sungguh, pencarian Tuhan ini rumit sekali. aku memang apatis, tapi bukan atheis. aku percaya surga dan neraka itu nyata adanya. tapi aku tidak mau diberatkan oleh urusan agama. terus, aku kudu gimana ???
nb : maaf sebelumnya jika ada yang tersinggung thd posting ini. semuanya murni pendapat saya. sekali lagi, maaf.