Senin, 02 April 2012

kopi darat

ada sebuah kisah kurang menyenangkan mengenai kopdar alias kopi darat. dulur blogger pasti sudah terbiasa melakukan hal ini. dulu mas bro pernah mengajak saya untuk kopdar bareng bli budi yang ganteng di alun2 kota jember. begitupun saya pernah hampir mampir ke rumah pakde cholik untuk sekedar bertemu. tapi kopdar bersama dulur blogger berbeda rasanya dengan kopdar ala facebooker. gara-gara kopdar inilah saya berkesimpulan bahwa facebook bukan sarana untuk kopdar, apalagi mencari jodoh !

sebuah nama meminta saya untuk menjadi teman. dari namanya yang berbau reggae dan foto profilnya yang gimbal, tentu saja sangat tertarik untuk langsung meng-confirm. obrolan berlanjut, pria ini benar-benar mampu membius saya dengan kata. entah yang diceritakannya fakta atu bukan, saya tak tau. bukankah fesbuk memang sarana untuk pamer ?

diceritakan bahwa mas reggae berambut gimbal ini suka melukis dan lihai bermain gitar. lagu favoritnya pun sama dengan saya. begitupun kebiasaannya membuat puisi yang maut. sampai akhirnya saya mau bertukar nomor hape dan gilanya lagi, saya sempat beranggapan bahwa dialah jodoh saya yang semestinya.

dilihat dari foto profilnya, jelas dia orang yang menarik dengan rambut gimbalnya. dari status2nya pun sangat super sekali seperti kata mario teguh. begitu juga dengan infonya yang mengatakan bahwa dia juga keluarga tamasya. ah, ada yang aneh disini. kalau dia memang keluarga tamasya, kenapa saya tak pernah mengenalnya ? yaah, itulah fesbuk. ajang untuk pamer dan berdusta. apa yang ditampilkan belum tentu hal yang sebenarnya.

akhirnya kami memutuskan untuk kopdar di rembangan. tak lupa saya menyediakan kertas, karena dia akan mengajarkan saya membuat sketsa. saya sudah bilang kan kalo dia mengaku dirinya pelukis ? saya berangkat berdua sama badak, kawan saya yang berbadan besar dan sedang getol menumbuhkan jenggot. mumpung badak terlihat sangar, saya bawa saja sebagai bodyguard kalo terjadi hal-hal yang diinginkan. hehehehe.

jalan menanjak menuju rembangan. sebuah motor menyalip saya. tak lama, ada satu motor lagi yang menyalip.mio merah dengan plat nomor M dan penumpang berambut gimbal.

"Dak, iku wong e!" kata saya ke Badak. Badak mempercepat laju motor, berusaha mengiringi mio merah tadi. begonya, saya malah memanggil si gimbal tersebut keras-keras. dan saat dia menoleh.................................

maaf. saya ndak tega mau menuliskan disini. intinya dia jauh dari yang diharapkan.

dan mau tak mau saya harus menuntaskan misi kopdar saya. ternyata dia membawa serombongan kawannya. ada empat orang jumlahnya, dan mereka semua berbicara dalam bahasa madura. oh noooooooooo !

secangkir kopi panas terhidang di hadapan saya. mas gimbal itu mulai memetik gitar. menyanyikan beberapa lagu favorit saya. saya bingung mau mulai darimana. mengobrol dengannya di fesbuk ternyata lebih menyenangkan daripada bicara langsung. ya, dia tipe orang yang pemalu. saat keadaan mulai tak nyaman, saya ingat kembali ke tujuan awal. tentang menggambar sketsa.

"mas, abis gini aku sama cowokku jalan setahun. bikinin aku sketsa wajahku sama dia dari foto ini, donk", kata saya ringan. dia malu-malu kucing sambil garuk-garuk kepala. saya menyodorkan kertas HVS yang saya bawa. "tapi aku lupa bawa penghapus," kata saya lagi.

"pake ini aja dek," katanya sambil menyodorkan sebatang pensil dengan lilitan karet diujungnya. saya mengambil pensil itu dan memperhatikannya lebih detail. karet ? wah gila, masih ada bekas rambutnya tuh ! saya tersenyum kecut dan mencoba mengapus beberapa coretan. hasilnya gambar saya malah menghitam.

"mas, aku udah bisa gambar luarnya. tapi ekspresi wajahnya gak bisa..." dia terlihat kebingungan. "yaudah gini aja, dek. kamu kirim aja foto kamu itu ke hape abang, ntar abang gambarin di rumah." 


GLEKK. ini orang beneran bisa gambar gak yaa. begonya, saya setuju aja dia ambil gambar saya bareng mantan pacar saya. Bismillah aja deh, moga ga di guna-guna.

keadaan tidak bertambah baik setelahnya. cepat-cepat saya habiskan kopi saya. begitupun badak. lalu saya pura-pura mendapat telepon, sehingga saya punya alasan untuk pergi dari situ. esoknya saya tak lagi membalas smsnya. biar saja sudah, kalo saya tiba-tiba berubah jadi aneh, berarti dia yang kirim guna-guna. toh ada badak yang jadi saksinya. jelek banget yaa pikiran saya ?

sebulan berlalu tanpa kabar dari si gimbal. iseng, saya buka fesbuknya, dan TADAAAAAAAAA ! ternyata saya sudah di remove dari friend listnya. hahahaha, saya hanya bisa bersyukur. ternyata kopdar yang saya dambakan tidak sebagus harapan. dan saya kapok kalo mau kopdar lagi. ogaaaaaaah, banyak yang palsuuuuuuuu >.<

2 komentar:

  1. hhaha, kasihan deh mbak, lagian.. orang gimbal di ajak kopdar, ngajak yang aliiim gitu... wkwkwk, baca juga bloggku ttg buku harianku di kampunginggris yah..

    BalasHapus