Sabtu, 31 Agustus 2013

another side

selamat pagiiii dan selamat beraktivitas.

aaaiiihhh, saya bingung harus memulai dari mana. karena seminggu terakhir ini merupakan minggu spektakuler yang merubah sudut pandang saya. hehehe.

jadi awalnya, saya nderedek disko disuruh jadi MC seminar bertaraf nasional yang dihadiri oleh pak bupati dan mantan menteri pertanian. selain itu seminar proposal saya terpaksa mundur karena kedua pembimbing saya juga merupakan panitia dari semnas tersebut. dan ini pertama kalinya saya bekerja sama dengan para dosen.

dulur blogger, selama masa perkuliahan empat tahun terakhir, saya menghindari mendekatkan diri dengan para dosen. alasannya, saya kan malas belajar, malas kuliah. kalo misal saya dikenal oleh para dosen, lak bisa ketahuan kalo saya TITIP ABSEN. hahahaha. dan selama itu pula saya punya image yang tidak terlalu baik pada staff pengajar tsb. bagi saya, dosen itu makhluk yang menakutkan. galak. dan lagi beliau2 inilah penentu masa depan saya, karena beliau yang menentukan nilai akhir dan kelulusan saya.

biasanya beiau2 ini duduk didepan saya. mendominasi pembicaraan. tapi seminggu terakhir ini saya duduk sejajar dengan beliau. dan beliau2 mendengarkan pembicaraan saya.

"ternyata saat berada di satu meja yang sama, para dosen ini memiliki sense of humor yang cukup baik. saat itu saya tau sisi lain seorang dosen. dosen juga manusia."

di hari terakhir acara berlangsung, saya dan mbak eva, ditugaskan untuk memeriahkan acara. ndak perlu formal lagi katanya. akhirnya kaki saya bisa sedikit lega. wedges saya ganti dengan sepatu track. jas almamater berganti dengan baju agak santai. dan pembicaraan serius berganti dengan canda tawa.

malam itu di gedung polije, saya dan teman-teman sesama pembawa acara berhasil membawa para dosen itu menari dan bernyanyi bersama di depan panggung. yang paling hebat, seorang guru besar dari IPB mau memimpin senam poco-poco. dan disaat para dosen muda sudah terlihat kelelahan, beliau masih tetap bersemangat. umur boleh tua, tapi jiwa.... jangan ditanya. selalu muda. hehehe. salut !

seusai acara, saya kebagian membawa para tamu ke kawah ijen. disana, saya dan mas anyep kebagian tugas jadi tim sweeper. motivator sekaligus porter yang membawa rombongan terakhir sampai ke puncak. dan tentu saja peserta terakhir itu adalah bu fransiska, guru besar dari IPB. tapi yang membuat saya salut pada beliau, meskipun umurnya tidak lagi muda, beliau tetap kuat bertahan melawan lelah. jika beliau cape, beliau tak mengeluh. beliau hanya berhenti sejenak, menoleh ke belakang dan berkata, "puji Tuhan, betapa indahnya pemandangan."

sepanjang perjalanan menuju kawah, beliau banyak bercerita tentang kelima benua yang beliau kunjungi. juga tentang produk pangan indonesia, teknologi, dan pertanggung jawaban industri. sesekali ada bule lewat, beliau ikut nimbrung dengan bahasa mereka. kadang inggris, tapi lebih banyak yang perancis. banyak juga ide2 yang belaiu sampaikan untuk program kegiatan mahasiswa. sangat menyenangkan. dan rupanya, beliau adalah dosen dari guru besar saya di kampus.

sebentar. saya ulang. dosen dari guru besar. berarti apa donk namanya ?

"Prof Teja itu mantan mahasiswa bimbingan saya," ujar beliau. "saat dia dikukuhkan, dia ngundang saya. tapi sayangnya saya ada urusan sehingga tidak bisa datang. sunguh membanggakan saat anak bimbing kita dikukuhkan menjadi guru besar, sejajar dengan kita...."

beliau berujar dengan pandangan sedikit menerawang. disitulah pandangan saya sedikit berubah. selama ini saya pikir yang namanya dosen selalu mempersulit mahasiswanya.mulai sulit ditemui, sampai sulit memberi nilai yang bagus.

"rupanya, kebanggaan seorang dosen justru saat beliau berhasil membimbing mahasiswanya untuk berkembang jadi lebih baik. karena, dosen hanya tau lebih dulu, tidak berarti tau lebih banyak."

contohnya, banyak dosen muda yang dulunya jadi mahasiswa, sekarang sudah menempuh S3, melebihi dosen2tua yang dulu mengajarnya, yang hanya bergelar S2. hebat yaa ?

dan saat perjalanan pulang, saya duduk disebelah seorang ibu canti bersuara emas dari univ. sam ratulangi. dia banyak bercerita tentang pengalamannya selama menjadi ibu direktur sebuah politeknik. jadi saya juga curhat tentang pandangan saya ke para dosen galak terebut. dan beliaupun bercerita,

saat kuliah S3 dulu, beliau mendapat beasiswa untuk study banding ke italy. namun sesampainya di italy, beliau memutuskan untuk jalan2 ke barcelona dan merayakan natal di Roma. study bandingnya urusan nanti. dan saat beliau kembali ke indonesia, maka dieluarkanlah jurus terakhir. mengarang bebas. hahaha.

"rupanya inilah alasan mengapa dosen selalu tau kecurangan mahasiswana dalam perkuliahan. karena dosen juga mantan mahasiswa. jadi, dosen pasti pernah melakukan hal yang sama dengan mahasiswanya."

tapi bedanya, proses mengarang bebas ala dosen tentu berbeda dengan mahasiswa. kalo dosen kan sudah professional, kalo mahasiswa pastina masih abal-abal. jadi untuk para  mahasiswa, temukanlah trik baru yang lebih kreatif dari trik dosen lama. agar tidak ketahuan. hehehe.

bu cantik itu juga banyak bercerita pada saya,  tentang tips n trick travelling ke luar negeri. ternyata tidak semahal yang saya bayangkan. hanya perlu update tentang tiket2 dan hostel2 yang murah jauh2 hari sebelumnya. jadi dalam berlibur ke luar negeri, diperlukan rencana yang supermatang.

well, seperti biasa, saya selalu kesulitan dalam mengakhiri sebuah tulisan. akhir kata, saya ucapkan, sampai jumpa di tulisan yang lain. keep leraning, writing, and always improve your self experience :)

Rabu, 21 Agustus 2013

the power of ........ WHATEVER

hari ini penuh dengan beberapa kejutan. bermula dari kulit wajah mengelupas yang masih belum sembuh-sembuh. tiba-tiba aja seorang dosen cantik datang dan berkata, "Indana, kamu jadi MC SEMNAS PATPI yaa." rasanya itu kaya makan buah simakalama. sikalamama. simamakala. what the hell. SIMALAKAMA.  kalo nolak takutnya ntar dipersulit urusan seminar proposalku. kalo nerima, meeennn akuu udah lama ga nge-MC. dan sekalinya ditunjuk kok langsung jadi MC seminar nasional yang didatangi para ahli pangan se-indonesia. *garuk2 tembok*

waktu lagi briefing sama para dosen dan beberapa orang rektorat, sempet kedengeran kalo ada orang asing yang bakal dateng. entah jepang atau korea. well, my english meeennn, still pletat-pletot. how can i speak when i'm afraid kecekluk ilate ???

dan dipertengahan briefing, ibu dosen tercinta mohon pamit. beliau mau menjemput anak sulungnya yang baru pulang sekolah. sempat juga beliau curcol tentang double jobnya sebagai dosen dan ibu rumah tangga.
"kalo pagi masih harus masak. siangnya jadi ojek jemput anak pulang sekolah. belum lagi pulang kerja masih jadi pembantu bersih-bersih rumah. maklumlah, namanya juga 'IBU' "

well, satu kata. SALUT. the power of IBU can make everythings possible. yang namanya ibu itu cintanya ga terbatas. bisa melakukan berbagai hal bersamaan dan membuat banyak keajaiban. dan langsung saja saya teringat mboke di rumah.

betapa senangnya ibu waktu saya pulang. meskipun saya membawa berita buruk soal skripsi saya yang selalu molor. betapa kuatnya beliau berdoa agar saya diberi kelancaran untuk semua urusan tetek bengek demi mencapai gelar sarjana muda. dan betapa jahatnya saya yang selalu nggrundel kalo disuruh bantu ibu jaga warung.

yang paling membuat saya mbrebes mili itu waktu ibu minta dipijitin kakinya sambil curhat, "kalo di kampus sudah gak ada urusan, pulang aja , ti. ibu kebantu banget kalo kamu pulang. ada yang bantu jagain warung , bersih-bersih, anter-jemput, yang paling penting ada yang mau mijitin kaki ibu. ibu kangen pijetanmu, nak.."

jleb jleb jleb

sek sek, saya tak menghapus air mata saya dulu.

yaaahhh intinya semua ibu itu HEBAT. the power of keibuan itu ga terbatas. saya cuma bisa berdoa semoga saya diberi kesempatan menjadi seorang ibu. karena semua orang tua pasti pernah menjadi anak , tapi ga semua anak bisa menjadi orang tua.

dan diakhir postingan ini, semoga seluruh kebahagiaan, kesehatan, kesejahteraan, kemulyaan, dan semua yang baik2 tercurah untuk ibu saya. untuk ibu, ibu, ibu, dan bapak. amin.