Sabtu, 07 Juni 2014

gunung batu, wajah baru icon wisata jember (ngimpi!)

selama ini jember dikenal dengan tempat wisata yang bernama pantai Tanjung Papuma. pantai bernuansa eksotis dengan pasir putih dan batu karang besar sanggup menarik minat wisatawan baik dalam maupun luar negeri. tapi, jika saya boleh berpendapat, saya akan mengangkat sebuah tempat lain menjadi icon wisata jember. tempat itu bernama mantan Gunung Batu.

sumber : http://www.bubblews.com/news/474483-gooooooo-papuma-beach

kenapa saya mengangkat Gunung Batu sebagai obyek wisata baru jember? karena, penambangan Gumuk yang semakin merajalela di sekitar Jember membuat beberapa pemerhati lingkungan tergugah. terus apa hubungannya gunung batu , gumuk dan obyek wisata ?

ehm, mungkin saya terlalu menggebu gebu saat menulis postingan ini. jadi begini lho rek, Jember ini kan memiliki julukan kota seribu Bukit. yang dimaksud bukit disini adalah Gumuk. apa itu Gumuk? apa bedanya dengan Bukit? jawabannya bisa dibaca disini #savegumuk . saya rasa rekan-rekan pers dan pemerhati lingkungan lainnya mampu menjelaskan lebih baik tentang apa itu gumuk. setau saya, gumuk itu memang seperti bukit. yang membedakan hanya ketinggian dan struktur batuannya. dan biasa ditambang untuk diambil batunya, yang konon baik untuk dijadikan pondasi bangunan. nah, fungsi gumuk ini sendiri antara lain adalah sebagai penahan angin, karena kota Jember memang terletak di daerah lembah yang diapit pegunungan Argopuro dan berada tidak jauh dari Gunung raung. sehingga, kota Jember sering digempur angin yang turun dari gunung tersebut. entahlah, kepastiannya bisa dibuka di link yang saya beri tadi.

oke, kembali pada masalah icon wisata baru kota Jember. saat saya masih berupa mahasiswa baru yang unyu-unyu di tahun 2009, saya sering melewati gumuk Gunung Batu. jika anda hendak ke daerah perumahan Gunung batu dari arah jalan Karimata, anda akan melewati Gumuk "Gunung Batu" ini. ya, Gunung Batu sendiri adalah nama sebuah Gumuk yang tinggi menjulang. nah, saat saya melewatinya, saya merasakan kesejukan, karena memang tempat itu dulu masih teramat asri ditumbuhi banyak pohon. di sepanjang jalan juga terdapat beberapa warung kopi. namun suasana berbeda pada malam hari. tempat yang sejuk itu berubah seram, seperti di film horror. mungkin dikarenakan kerimbunan gumuk yang mebuat suasana menjadi gelap, apalagi lampu jalannya tak terlalu berfungsi.

entah sejak tahun berapa, Gunung Batu ini mulai ditambang. entah pula apa tujuan pemiliknya sehingga Gunung batu sebesar ini dihancurkan. dan entah, mungkin karena ukurannya yang terlalu besar, penambangan Gunung Batu ini memakan waktu yang cukup lama untuk dihabiskan hingga rata dengan tanah. namun, penambangan ini menjadikan Gunung batu terlihat eksotis di sore hari.

my bro (mas men dan anchor)



sore ini saya berkunjung ke Gunung batu. angin sepoi menyambut saya dan kawan-kawan. rupanya banyak juga anak muda yang menyukai suasana sore di Gumuk yang hancur ini. bahkan ada beberapa yang menjadikannya kawasan untuk pacaran. aihhhh. nah, menurut saya (lagi), cukuplah penambangan ini. mohon segera dihentikan. karena gumuk yang hancur ini sudah terlampau indah untuk dinikmati. tak terbayangkan jika nanti ia rata dengan tanah. para muda-mudi ini juga nantinya tak memiliki tempat lagi untuk bercengkrama menikmati senja.

jika saya jadi bupati, mungkin tak ada salahnya saya menjadikan Gunung batu sebagai icon wisata baru kota Jember. kita bisa menikmati eksotisnya matahari terbenam, sekaligus memberikan kesadaran lingkungan terhadap warga setempat bahwa kerusakan Gumuk akan berdampak besar pada kerusakan lingkungan, terutama jember akan sering dilanda angin kencang.

baiklah. saya bingung memberi penutup dari postingan yang tidak sempurna ini. terimakasih sudah mau membaca :)